Monday 25 October 2010

Asli Indonesia

Indonesia adalah negeri yang kaya, baik dari segi budaya, masyarakat hingga keanekeragaman tanaman dan jenis hewannya. Bahkan ada beberapa hewan jenis tertentu yang hanya bisa ditemukan di Indonesia saja. Sayangnya, kita bukanlah negara yang mampu merawat kekayannya sendiri. Buktinya menurut data yang dimiliki World Wildlife Fund Indonesia (WWF), banyak binatang kita yang terancam punah. Mau tahu penyebabnya? Manusia, kita sebagai manusia adalah penyebab terbesar punahnya hewan-hewan berikut ini.

Gajah Sumatera (Elephas Maximus)
Diantara saudara gajah se-Asia, gajah sumatera termasuk mini. Gajah yang hobi kumpul dan jalna bareng dari satu tempat ke tempat lain ini terkenal sebagai binatang yang kuat tali persaudaraannya dan suka bergaul. Soalnya gajah memiliki kemampuan daya ingat yang kuat. Untuk kebutuhan komunikasi, gajah akan mengeluarkan suara subsonik dari pangkal belalainya dan bisa terdengar hingga 5 km jauhnya.

Gajah Sumatera terancam karena...
  • Pembabatan hutan yang dilakukan manusia. Soalnya gajah sumatera hanya bisa hidup di gunung, hutan rawa dan hutan gambut. Kalau kita terus menerus mebabat hutan, gajah sumatera pun tidak akan punya tempat tinggal lagi. Sama saja apabila rumah kita dirobohkan sehingga rata dengan tanah. Bagaimana kita akan bisa bertahan?
  • Manusia memburu gadingnya sebagai aksesori atau hiasan rumah. Mulai dari senjata api dengan peluru khusus hingga meracuni makanan, manusia melakukan berbagai macam cara untuk memburu gajah.
  • Musim kemarau yang mengeringkan sungai. Padahal, gajah sumtaera membutuhkan 50 liter air setiap harinya. Akibatnya, untuk mendapatkan air, gajah harus menggali sungai yang kering dengan kaki dan belalainya sedalam 100 meter.
Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)
Harimau Sumatera hanya terdapat di Indonesia. Ukurannya yang langsing membuat hewan ini mudah keluar-masuk hutan. Uniknya harimau seberat 75-140 kg ini suka sekali makan rusa, babi hutan, dan durian. Dia juga mampu berenang, karena memiliki selaput di antara jemarinya.
Harimau Sumatera terancam karena...
  • Manusia ingin mengulitinya. Kulit harimau sumatera terkenal indah dengan warna oranye, emas berloreng hitam dan berharga mahal. Manusia mengambil kulitnya untuk dijadikan karpet atau hiasan dinding. Bayangkan, untuk mendapatkan pajangan, manusia rela membunuh mahkluk tak bersalah.
  • Manusia mengubah hutan, rumah harimau, menjadi perkebunan sawit. Selain itu manusia juga menebang hutan secara massal sebagai pendukung industri kertas.
Orangutan (Pongo pygmaeus)
Hobinya bergelantungan dari satu pohon ke pohon lain, membuat orangutan memilik tangan yang kuat sepanjang 2 m. Orangutan juga mampu bersuara sejauh 5 km. Kemampuan ini berguna sebagai tanda bahaya serta penandaan sebuah areal sebagai rumah mereka. Lucunya di sekitar tempat tinggal orangutan ditemukan aneka alat untuk menggaruk tubuh, senjata untuk berkelahi, bercukur, menyimpan madu maupun alat pencari makanan lainnya. Semakin mirip siapa ya?
Orangutan terancam karena...
  • Manusia semakin rajin menebang hutan. Hal ini jelas mengganggu kehidupan mereka sehingga mereka tidak lagi punya tempat tinggal.
  • Manusia memburu bayi orangutan untuk dijadikan binatang peliharaan atau diperjual belikan di pasar ilegal. Repotnya, orangutan betina tidak akan melepaskan bayinya sampai ia mati terbunuh. Selain itu, bayi orangutan yang dipaksa berpisah dari induknya, bisanya akan mati karena trauma dan stress berkepanjangan.
Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus)
Peneliti menjuluki badak jawa sebagai binatang pemalu dan penyendiri. Konon, berbagai penelitian mengenai badak jawa didasarkan pada kotoran dan pengamatan melalui kamera. Tidak pernah ada usaha mengukur atau menyentuh secara langsung keberadaan badak tersebut. Penduduk sekitar Ujung Kulon percaya bahwa jika mendapati jejak kaki atau kotoran dari badak jawa bisa membawa keberuntungan.
Badak Jawa terancam karena...
  • Manusia memburu culanya yang konon ampuh untuk berbagai macam penyakit. Tukang tadah siap membayarnya hingga $30,000/1kg.
  • Makin menipisnya hutan serta pelanggaran penggunaan areal Taman Nasional sebagai lahan berburu dan industri menjadi ancaman bagi keberadaan badak jawa ini.
Lakukan saat ini!
Menurut Kitab Penegakan Hukum Perdagangan Kehidupan Liar, bisnis jual-beli hewan langka bisa mencapai $10-20 juta pertahunnya. Di Indonesia saja, konon bisa mencapai Rp. 9 trilyun pertahunnya.

Beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkannya adalah:
  • Tidak membeli atau mengoleksi hewan langka dari sumber manapun. Jadi kalau ada yang memberikan kamu hadiah hewan langka, sebaiknya segera tolak.
  • Tidak membeli atau menggunakan produk yang berasal dari hewan langka, baik berupa fashion atau hiasan lainnya. Banyak barang interior, aksesori, baju, hingga obat-obatan yang menggunakan bagian tertentu dari hewan langka.
  • Kurangi pemakaian kertas sekarang juga dengan cara memakai kertas bolak-balik dalam mencetak atau penggunannya. Karena industri kertas termasuk berperan besar dalam mengurangi tempat tinggal hewan langka.
Sumber: Berbagai sumber.

No comments: